Rabu, 14 Mei 2025

Bab 6 - Ciri Kebahasaan(Kata Tugas) dalam teks pidato - kelas 8

 Assalamualaikum Wr. Wb. Semangat Pagi Siswa-siswi Sekalian.... 

Saatnya kita masuki pembelajaran Bahasa Indonesia bersama Miss Mayang, Kelas 8 hari ini Rabu 14 Mei 2025, Pada  Pembelajaran hari ini kita akan melanjutkan materi sebelumnya yaitu membahas tentang Ciri Kebahasaan(Kata Tugas) dalam teks Pidato. Silahkan dibaca dan dipahami materinya.


Elemen : Menulis

Capaian Pembelajaran : Peserta didik mampu menulis gagasan,pikiran, pandangan, arahan  atau  pesan  tertulis untuk berbagai tujuan secara logis,kritis, dan kreatif. Menyampaikan ungkapan rasa simpati, empati, peduli, dan pendapat pro/kontra secara etis dalam memberikan penghargaan secara tertulis dalam teks multimodal. 


Tujuan Pembelajaran : Peserta didik mampu menulis teks pidato dengan langkah-langkah yang sudah diberikan dan memasukkan unsur-unsur kebahasaan di dalamnya


ATP :

- ⁠mengenali Ciri Kebahasaan penulisan teks pidato


pertemuan : 8

Pendekatan : Diferensiasi

Metode : Diskusi Kelompok

Elemen : Menulis

Profil pancasila : mandiri , Bernalar kritis, kreatif dan inovatif

Alat peraga : Teks Pidato


Materi : 


Ciri-ciri Kebahasaan Teks Pidato 


Menggunakan kata tugas

Kata tugas adalah kumpulan kata dan partikel yang hanya memiliki arti gramatikal dan tidak memiliki makna leksikal sehingga ketika dihubungkan dengan kata lain, makna akan terlihat jelas. Kata tugas ini dibedakan menjadi lima macam, yaitu:

  • Preposisi (kata depan), seperti di, oleh, tentang, pada, bagisejak.


  • Contoh : Di tengah tantangan zaman yang terus berubah, kita harus tetap menjaga nilai-nilai persatuan." (di tengah) 
  • "Kita harus fokus ke depan, bukan ke belakang." (ke)


  • Konjungsi (kata hubung), seperti dan, kalau,atau, karena, sehingga, agar, selain itu, namun, walaupun.

Contoh 

    • Selain itu, kita juga harus meningkatkan kualitas sumber daya manusia." (selain itu) 
    • "Namun, kita tidak boleh menyerah begitu saja." (namun) 
    • "Walaupun ada kendala, kita harus tetap optimis." (walaupun) 


  • Interjeksi (kata seruan), digunakan untuk mengekspresikan suasana tertentu seperti keheranan, ajakaan, kesyukuran, harapan, kekaguman, kejijikan. Contoh katanya : 
  1. Interjeksi kekagetan; astaga, astaghfirullah, masyaallah. 
  2. Interjeksi kejijikan; bah, cih, idih, ih, cis.
  3. Interjeksi ajakan; ayo, mari. 
  4. Interjeksi kesyukuran; alhamdulillah, syukur.
  5. Interjeksi Kekaguman dan Kepuasan; aduhai, amboi, asyik
  6. Interjeksi Kekesalan; sialan, buset
  7. Interjeksi keheranan; aduh, loh, duilah, eh, ah
  8. Interjeksi simpulan; nah

Contoh 

  • Keheranan: "Wah, luar biasa sekali semangat kalian semua dalam mengikuti acara ini!" atau "Astaga, tidak menyangka begitu banyak yang hadir!". 
  • Kesyukuran: "Syukur, atas dukungan dari semua pihak, acara ini bisa berjalan dengan lancar." atau "Alhamdulillah, kita semua bisa berkumpul dalam keadaan sehat walafiat". 
  • Harapan: "Insya Allah, program ini akan membawa dampak positif bagi kita semua.". 




  • Artikulus (kata sandang), seperti sang, si, yang, para, kaum, 

Contoh 

  • Yang saya hormati Bapak dan Ibu guru." (yang) 
  • Sang:
    "Sang Bapak, dengan segala pengorbanannya, telah mendidik kita dengan baik." (menyoroti peran Bapak) 
  • Para:
    "Para hadirin yang berbahagia, marilah kita mulai acara ini dengan doa." (menekankan keberadaan para hadirin)
  • Kaum:
    "Kaum muda, kalian adalah harapan bangsa." (menyoroti kelompok kaum muda) 
  • Si:
    "Si kecil ini sangat bersemangat dalam belajar." (menarik perhatian pada anak kecil
    )


  • Partikel penegas (kata penegas), untuk memberikan penekanan/penegasan. Biasanya dipakai pada kalimat perintah, interogatif, dan penegasan . seperti -kah, -tah, -lah, pun. 

Contoh 

  • -lah:
    • "Pergilah dari sini, aku tidak ingin melihatmu lagi!" (kalimat perintah) 
    • "Bacalah buku ini dengan seksama!" (perintah) 
    • "Jelaslah bagi kita semua bahwa perubahan iklim adalah ancaman nyata." (penegasan) 
  • -kah:
    • "Apakah kamu benar-benar siap untuk ini?" (kalimat interogatif) 
    • "Siapakah yang akan bertanggung jawab atas masalah ini?" (interogatif) 
  • -tah:
    • "Apatah gunanya semua usaha kita jika tidak ada hasil?" (penegasan)
  • -pun:
    • "Dosen pun akan tetap terus belajar." (penegasan) 
    • "Siapapun yang bersalah, harus bertanggung jawab!" (penegasan) 


Mengandung kosakata emotif

Dalam teks pidato persuasif mengandung kosakata emotif. Kosakata ini berhubungan dengan emosi (perasaan) yang bisa membuat pendengar tersentuh emosinya ketika menyimak (mendengarkan) atau membaca.

Contoh:

Mari ulurkan tangan kita untuk mereka yang membutuhkan.


  1. Mengandung sinonim

Sinonim adalah kata yang memiliki pengertian atau makna sama atau hampir sama. Misalnya, kata egois dan individualistis yang sama-sama memiliki makna karakter seseorang yang hanya mementingkan diri sendiri.


  1. Menggunakan kata benda abstrak

menggunakan kata benda abstrak, yaitu merujuk pada apapun yang tidak dapat diamati(dilihat, diraba) secara langsung.


Kata benda abstrak, seperti kemerdekaan, keadilan, dan harapan, cinta, kemarahan, memungkinkan pidato untuk membahas ide-ide, perasaan, dan konsep yang sulit digambarkan secara konkret(nyata)


Contoh:

  • Kemerdekaan:
    "Kita semua berjuang untuk meraih kemerdekaan, kemerdekaan bukan hanya dari kekuasaan fisik, tetapi juga dari belenggu pikiran." 
  • Keadilan:
    "Keadilan adalah prinsip dasar yang harus kita junjung tinggi, karena keadilan akan memberikan kebahagiaan dan kedamaian bagi semua." 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kelas 8 - Bab 1 - Mengenal Topik dan Gagasan Utama Teks LHO - Pertemuan 2

  Assalamualaikum Wr. Wb. Semangat Pagi Siswa-siswi Sekalian....  Saatnya kita masuki pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 8 hari ini Kamis 1...