Rabu, 15 Januari 2025

BAB 4 - Struktur Resensi(Ulasan) Buku fiksi- part 3 - kelas 8

 Assalamualaikum Wr. Wb. Semangat Pagi Siswa-siswi Sekalian.... 

Saatnya kita masuki pembelajaran Bahasa Indonesia bersama Miss Mayang, Kelas 8 hari ini Rabu 15 Januari 2025, Pada  Pembelajaran hari ini kita akan membahas tentang Struktur Teks Ulasan(Resensi) buku fiksi.   Silahkan dibaca dan dipahami materinya.


Capaian Pembelajaran : menyampaikan pesan dan gagasan informasi berupa Struktur resensi(ulasan) sebuah buku/karya fiksi (membaca dan menyimak)


Tujuan Pembelajaran : 

peserta didik mampu menentukan struktur pada sebuah resensi buku/karya fiksi


pertemuan : 3


MATERI : 



Struktur resensi buku fiksi 

Atau struktur teks ulasan


Judul Resensi

Judul resensi mencerminkan tema utama atau poin penting yang akan dibahas dalam ulasan. Judul ini bisa langsung mengungkapkan pendapat resensator tentang buku atau memberikan petunjuk mengenai sudut pandang yang akan diambil.


2. Identitas Buku

Bagian ini mencakup informasi dasar tentang buku yang diresensi, seperti judul buku, nama penulis, penerbit, tahun terbit, jumlah halaman, dan genre. Identitas buku ini penting untuk memberikan konteks awal kepada pembaca mengenai karya yang akan diulas.

3. Pendahuluan

Pada bagian pendahuluan, resensator biasanya memperkenalkan buku secara umum, termasuk latar belakang penulis dan relevansi buku dalam dunia sastra atau konteks sosial. Pendahuluan ini juga bisa menyebutkan alasan mengapa buku ini dipilih untuk diresensi.

4. Ringkasan Isi Buku

Bagian ini berisi ringkasan singkat dari cerita atau plot utama dalam buku fiksi yang diulas. Resensator memberikan gambaran tentang alur cerita, konflik, dan perkembangan karakter tanpa mengungkapkan terlalu banyak detail yang dapat mengurangi kejutan bagi pembaca baru. Ringkasan ini membantu pembaca memahami inti dari cerita yang disajikan.


5. Analisis Unsur Buku

Dalam bagian ini, resensator menganalisis berbagai elemen penting dalam buku, seperti:


  • Tema: Pesan atau makna yang ingin disampaikan oleh penulis melalui cerita.
  • Karakter: Pengembangan dan keunikan karakter-karakter dalam buku, serta peran mereka dalam cerita.
  • Alur Cerita: Penilaian terhadap bagaimana alur cerita berkembang, termasuk kekuatan dan kelemahan dalam penceritaan.
  • Gaya Bahasa: Gaya  penulisan penulis, termasuk penggunaan bahasa, dialog, dan deskripsi.
  • Setting: Pengaturan tempat dan waktu dalam cerita, serta bagaimana hal itu mendukung keseluruhan narasi.

6. Evaluasi dan Opini

Bagian ini adalah inti dari resensi di mana resensator memberikan opini pribadi mengenai kualitas buku. Evaluasi ini bisa mencakup aspek positif dan negatif dari buku, seperti kekuatan cerita, kedalaman karakter, relevansi tema, serta kelebihan dan kekurangan gaya penulisan. Opini resensator biasanya disertai dengan argumen yang jelas dan contoh konkret dari buku.

7. Kesimpulan

Pada bagian penutup ini, resensator merangkum kembali poin-poin utama dari ulasan, memberikan penilaian akhir terhadap buku, dan memberikan rekomendasi apakah buku tersebut layak dibaca. Kesimpulan ini sering kali juga mencakup saran tentang siapa yang mungkin akan menikmati buku ini berdasarkan genre, tema, atau gaya penulisannya.


8. Rekomendasi atau Rating

Beberapa resensi juga menyertakan rekomendasi tambahan atau rating berdasarkan skala tertentu (misalnya bintang 1-5). Ini membantu pembaca untuk cepat menilai apakah buku tersebut sesuai dengan minat mereka.



Struktur Teks Ulasan

Secara struktur, pola penulisan teks ulasan terdiri atas beberapa bagian berikut ini:

 

1. Identitas

Pada bagian ini, kamu wajib mencantumkan identitas karya selengkap dan sejelas-jelasnya seperti gambar atau foto karya yang diulas, lengkap dengan rincian karyanya.

Misalnya, untuk buku, identitas yang bisa dimasukkan antara lain seperti judul buku, nama pengarang, jumlah halaman, nama penerbit, tahun terbit, hingga ukuran dimensi buku. Apabila yang diulas adalah film, kamu bisa memasukkan judul film, sutradara, pemain, penulis skenario, nama rumah produksi, hingga durasi di bagian identitas.

 

2. Orientasi

Dalam struktur orientasi ini dijelaskan mengenai pentingnya sebuah karya yang diulas. Di bagian ini, kamu bisa menjelaskan tentang popularitas karya seperti penghargaan atau predikat lain yang pernah berhasil didapatkan.

 

3. Sinopsis

Struktur ketiga yaitu sinopsis, berisi tentang ringkasan dari isi karya yang diulas. Apabila yang diulas berupa novel, film atau pementasan drama, sinopsisnya bisa berupa jalan cerita dari suatu karya. Kalau yang diulas berupa lagu atau karya nonfiksi, sinopsisnya dapat berupa rangkuman isi karya secara garis besar.

 

4. Analisis

Analisis berisi paparan tentang keberadaan unsur-unsur karya. Pada ulasan novel, film, atau drama, analisisnya dapat berupa penjelasan tentang unsur intrinsik, seperti tema, tokoh, latar, dan alurnya. Untuk ulasan lagu, kamu bisa memasukkan unsur analisis, seperti estetika dan komposisinya.

 

5. Evaluasi

Bagian evaluasi pada teks ulasan berisi penjelasan tentang kelebihan dan kekurangan suatu karya. Kelebihan dan kekurangan yang disampaikan bisa dilihat dari isi, tampilan, dan bahasa yang digunakan. Di bagian ini, kamu juga bisa memberikan penutup dengan kesimpulan tentang penilaian akhir karya.




Teks Ulasan

Setelah memahami seluruh penjelasan di atas, sekarang coba kamu lihat contoh teks ulasan di bawah ini dan analisis struktur serta temukan unsur kebahasaannya ya.

Identitas Buku

  • Judul: Atheis
  • Pengarang: Achdiat K. Mihardja
  • Penerbit: Balai Pustaka
  • Tahun terbit: 1949 (cetakan pertama)
  • Tebal halaman: 232 halaman

 

Atheis merupakan salah satu novel terbaik yang memperoleh hadiah tahunan Pemerintah RI tahun 1969. R.J. Maguire menerjemahkan novel ini ke bahasa Inggris tahun 1972. Sementara itu, Sjuman Djaya mengangkatnya ke layar perak tahun 1974 dengan judul yang sama.

Novel ini menceritakan perjalanan hidup tokoh Hasan. Dari kecil ia dididik menjadi anak yang saleh. Ia begitu taat beribadah. Begitu juga dengan orang tuanya adalah pemeluk Islam yang fanatik. Orang tua Hasan menyekolahkan di MULO. Di sekolah itu dia bertemu dengan seorang gadis cantik yang bernama Rukmini. Hubungan keduanya semakin akrab. Mereka saling jatuh cinta. Rupanya kisah cinta mereka tidak bisa berlangsung lama. Oleh orang tuanya, Rukmini disuruh kembali ke Jakarta. Ia akan dipinang oleh seorang saudagar kaya. Ia menuruti nasihat orang tuanya dengan menerima pinangan saudagar kaya tersebut meski pernikahan itu tidak disertai rasa cinta.

Kejadian itu membuat hati Hasan hancur. Ia menjadi frustasi. Untuk menghilangkan bayangan Rukmini dari hidupnya, ia mengikuti aliran tarekat seperti yang telah lama dianut orang tuanya. Ia semakin taat beribadah. Akan tetapi, kehidupannya berubah ketika dia bertemu teman lamanya, yaitu Rusli. Temannya itu datang bersama seorang wanita cantik bernama Kartini. Ia adalah perempuan modern dan pergaulannya bebas. Ia juga seorang janda. Ternyata sejak perjumpaan itu, Hasan menaruh hati pada Kartini. Alasannya, Kartini memiliki karakter yang hampir sama dengan Rukmini.

Semenjak Hasan mencintai Kartini, dia pun juga bergaul dengan teman-teman Kartini. Hasan mencoba untuk menyadarkan Kartini dan Rusli dengan memberikan ceramah-ceramahnya. Akan tetapi, karena Rusli juga pandai bicara, kemudian dialah yang berbalik memengaruhi Hasan. Tanpa disadari, pemikiran-pemikiran Rusli melekat di kepala Hasan. Mulanya, Hasan tidak terpengaruh. Namun, keyakinannya mulai goyah ketika dia dikenalkan dengan seorang yang tidak percaya Tuhan, yaitu Anwar. Pengetahuan Anwar tentang ketuhanan begitu luas.

Sejak saat itulah pemahaman Hasan tentang agama mulai berubah. Ia mulai meragukan keberadaan Tuhan. Hasan semakin tersesat dari agama. Pergaulannya semakin bebas. Ia kemudian menikahi Kartini. Pernikahan mereka didasarkan atas rasa suka sama suka. Pernikahan mereka ternyata tidak bahagia. Kehidupan rumah tangga mereka berantakan. Pergaulan Kartini semakin bebas. Lama-kelamaan Hasan cemburu karena hubungan Kartini dengan Anwar semakin dekat. Hasan menganggap Kartini telah selingkuh.

Kejadian itu telah menyadarkan kembali Hasan tentang agama. Ia menyesal dan merasa berdosa atas apa yang telah diperbuat. Pergaulan bebasnya dengan teman-teman yang tidak percaya Tuhan membuatnya tersesat dan ragu dengan keberadaan Tuhan. Hasan memutuskan bercerai dengan Kartini dan ia pun pulang kampung.Ia ingin meminta maaf kepada ayahnya. Sesampainya di kampung, ia menjumpai ayahnya sedang sakit keras. Ternyata ayahnya tidak mau memaafkan Hasan, bahkan sampai maut menjemputnya. Ayah Hasan tetap berada pada pendiriannya.

Hasan merasa bahwa semua itu terjadi karena perbuatan Anwar. Ia menaruh dendam pada Anwar dan berniat membunuhnya. Pada suatu malam, ia melaksanakan rencana itu. Kemudian, ia mencari Anwar. Karena pada waktu itu situasi sedang tidak aman, diberlakukanlah jam malam. Nahas menimpa Hasan. Belum sempat melaksanakan niatnya, ia malah tertembak. Akan tetapi, sebelum meninggal, ia masih sempat mengingat Allah dengan berkali-kali menyebut asma-Nya.

Novel ini banyak memberikan pelajaran kepada pembacanya. Kita harus pandai bergaul dengan orang lain. Jangan sampai salah pergaulan hingga pada akhirnya kita malah tersesat, bahkan sampai mengingkari ajaran agama. Kita harus senantiasa berpegang teguh pada agama dan selalu meyakini keberadaan Tuhan.


Mari berlatih : 

Masing-masing membentuk kolompok 

Lalu Tentukan Struktur dari teks ulasan diatas berdasarkan 

  1. Judul 
  2. Identitas buku
  3. Pendahuluan (orientasi)
  4. Sinopsis (ringkasan isi buku)
  5. Analisis unsur buku
  6. Evaluasi (penilaian)


Setelah selasai masing-masing kelompok dapat mempresentasikan hasil diskusinya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kelas 7 - Penilaian Harian Bab 1

  Assalamualaikum Wr. Wb. Semangat Pagi Siswa-siswi Sekalian....  Saatnya kita masuki pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 7 hari ini Senin 1...