Rabu, 13 November 2024

BAB III - Unsur Pembangun Cerpen - kelas 9

 Assalamualaikum Wr. Wb. Semangat Pagi Siswa-siswi Sekalian.... 

Saatnya kita masuki pembelajaran Bahasa Indonesia bersama Miss Mayang Kelas 9 hari ini Rabu 13 November 2024, Pada  Pembelajaran hari ini kita akan membahas tentang Unsue Pembangun Cerpen. Silahkan dibaca dan dipahami materinya.

Kompetensi Dasar :

3.5 Mengidentifikasi  unsur pembangun karya sastra dalam teks cerita pendek yang dibaca atau didengar

4.5 Menyimpulkan unsur-unsur pembangun karya sastra dengan bukti yang mendukung dari cerita pendek yang dibaca atau didengar

Indikator Ketercapaian :

3.5.1        Menganalisis  Unsur pembangun karya sastra (cerpen)

3.5.2        Membuat kesimpulan tentang unsur-unsur pembangun karya sastra dengan bukti yang mendukung dari cerita pendek yang dibaca atau didengar

berikut ini kita simak video materi hari ini : https://youtu.be/hm2_8tSXTGI?si=o8iPGnZzi9g1jali

 


UNSUR PEMBANGUN CERPEN

A.      Unsur Intrinsik

unsur intrinsik adalah unsur yang membangun cerpen dari dalam cerita, seperti: tema, tokoh, penokohan, alur cerita, latar, gaya bahasa, sudut pandang, dan amanah.

1. Tema

Tema adalah gagasan utama yang ingin disampaikan pengarang dalam cerpen. Bisa dikatakan, tema ini adalah nyawa dari sebuah cerita. Kenapa? Karena tema akan menentukan latar belakang cerita tersebut. 

2. Tokoh dan penokohan

Tokoh merupakan pelaku dalam sebuah cerita. Tokoh terbagi atas tokoh utama dan tokoh tambahan.

·         Tokoh utama merupakan tokoh yang melakukan interaksi secara langsung atau terlibat dalam konflik.

·         Tokoh tambahan merupakan tokoh yang hanya diungkapkan dalam cerpen tanpa adanya interaksi yang dilakukan tokoh atau tokoh yang tidak terlibat dalam konflik.

Sementara itu, penokohan merupakan watak atau karakter tokoh yang terdapat dalam sebuah cerita. Dalam menentukan karakter sebuah tokoh, kita bisa membaginya menjadi beberapa macam, di antaranya tokoh protagonis, antagonis, tritagonis, dan figuran.

Contohnya, tokoh Bandung Bondowoso dalam cerita Roro Jonggrang yang termasuk tokoh antagonis karena memiliki watak kejam, semena-mena, dan suka memerintah. 

3. Latar

Macam-macam unsur intrinsik selanjutnya adalah latar. Latar merupakan gambaran tempat, waktu, dan suasana cerpen. Melalui latar ini, kita jadi lebih mudah membayangkan situasi dan kondisi yang dialami oleh para tokoh. 

·         Latar tempat menjelaskan di mana kejadian atau peristiwa dalam cerpen terjadi.

·         Latar waktu menjelaskan kapan kejadian atau peristiwa dalam cerpen terjadi.

·         Latar suasana menjelaskan gambaran suasana dalam sebuah cerpen.

4. Alur dan plot

Alur adalah rangkaian kronologi peristiwa dalam cerita pendek. Kemudian, alur dibedakan menjadi alur maju, alur mundur, dan alur campuran.

·         Alur maju adalah cerpen dengan peristiwa yang disajikan secara kronologis atau sesuai dengan urutan waktu dari awal ke akhir.

·         Alur mundur adalah cerpen dengan peristiwa yang dimulai dari akhir cerita ke awal cerita. Alur mundur disebut juga dengan istilah kilas balik.

·         Alur campuran adalah alur cerpen yang merupakan gabungan antara alur maju dan alur mundur. Jadi, rangkaian peristiwanya melompat-lompat antara peristiwa masa lalu dengan masa kini

Sementara itu, plot merupakan gambaran peristiwa yang mengandung hubungan sebab akibat. Berikut ini merupakan skema plot:

5. Sudut pandang

Sudut pandang berisi pandangan pengarang terhadap cerpen, bisa aja pengarang menjadi orang pertama atau orang ketiga.

·         Sudut pandang orang pertama adalah pengarang terlibat langsung atau orang pertama dalam cerita yang ditandai dengan penggunaan kata ganti orang aku, saya, dan sebagainya.

·         Sudut pandang orang ketiga adalah pengarang tidak terlibat langsung dalam cerita yang ditandai dengan penggunaan kata ganti orang seperti dia, mereka, dan sebagainya atau menggunakan nama tokoh. Sudut pandang orang ketiga terbagi atas orang ketiga terarah dan orang ketiga serba tahu.

 

6. Amanat

Amanat merupakan pesan moral yang ingin disampaikan oleh penulis kepada pembaca melalui cerpen. Misalnya, cerita Malin Kundang yang memiliki amanat tidak boleh durhaka kepada ibu.

7. Gaya bahasa

Saat membaca beberapa cerpen, kamu pasti menemukan pembawaan yang berbeda dari setiap cerita. Setiap cerpen punya dialog atau naskah yang memiliki style atau gaya bahasa yang berbeda-beda. Ini tergantung dari tema cerpen yang ditulis. Nah, gaya bahasa cerpen berfungsi untuk memberikan kesan yang lebih menarik. Umumnya, dengan menggunakan majas.

Beberapa gaya bahasa yang biasa digunakan dalam cerpen, di antaranya:

·         Personifikasi, mengumpamakan benda mati sebagai manusia. Contoh: wajahmu merona bagai senja yang berpesta warna.

·         Metafora, membandingkan kata yang bukan sebagai arti sebenarnya. Contoh: tulang punggung, murah tangan, murah senyum, rendah hati, dsb.

·         Hiperbola, ucapan atau gambaran yang melebih-lebihkan suatu kondisi. Contoh: gedung pencakar langit, menangis darah, berlari secepat kilat, dsb.

·         Litotes, gaya bahasa yang bertujuan untuk merendah. Contoh: “Maaf hidangannya hanya segini, silakan dinikmati ala kadarnya”, “Bantuan ini tidak seberapa, tolong diterima”, dsb.

·         Simile, menggambarkan suatu kondisi dengan membandingkan satu hal dengan hal lainnya dalam satu kalimat. Contoh: kasih sayang ibu ibarat sedalam lautan, wajahnya merona layaknya bunga mawar yang elok, dsb

 

B.      Unsur Ekstrinsik

unsur ekstrinsik adalah unsur yang membangun dari luar cerpen, terdiri dari: latar belakang masyarakat, latar belakang penulis, dan nilai yang ada dalam cerpen. 

1. Latar Belakang Masyarakat

Latar belakang masyarakat adalah unsur ekstrinsik cerpen yang mengacu pada lingkungan sosial, budaya, ekonomi, politik, hingga ideologi suatu negara. Unsur ini sangat penting karena dapat mempengaruhi tema cerita, karakter tokoh, dan plot.

Contohnya, cerpen dengan latar belakang masyarakat yang hidup di tahun 1960-an, pasti akan memiliki perbedaan signifikan dalam hal budaya, nilai-nilai, dan peristiwa yang mempengaruhi cerita, dibandingkan dengan cerpen yang berlatar belakang masyarakat yang hidup di zaman sekarang.

2. Latar Belakang Pengarang

Selanjutnya, latar belakang pengarang adalah unsur ekstrinsik cerpen yang mengacu pada informasi seputar penulisnya. Biasanya meliputi latar belakang, aspek-aspek kehidupan, atau pengalaman pribadi penulis. Latar belakang pengarang juga menjadi unsur yang penting karena bisa membantu kita memahami pola tulisan dalam cerita tersebut.

Contohnya, kamu mungkin sudah nggak asing lagi dengan novelis bernama Tere Liye. Tere Liye merupakan seorang penulis yang luar biasa. Ia bisa mengemas cerita yang sederhana, menjadi indah dengan pilihan diksi-diksinya. Sehingga, tak jarang, cerita yang ditulisnya bisa membuat pembaca terenyuh, bahkan sampai menitihkan air mata. 

3. Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Cerpen

Unsur ekstrinsik cerpen yang terakhir adalah nilai-nilai yang terkandung dalam cerita pendek. Nah, nilai-nilai tersebut meliputi nilai agama, nilai sosial, nilai moral, dan nilai budaya. Berikut penjelasan lebih lengkapnya:

a. Nilai Agama

Nilai agama adalah hal-hal yang berkaitan dengan ajaran agama. Nilai yang terkandung di dalam cerpen ini bisa dijadikan pelajaran dalam kehidupan nyata. Contoh unsur ekstrinsik cerpen yang termasuk nilai agama bisa dilihat dalam potongan bacaan berikut:

Renata rajin mengikuti ibadahnya di hari Minggu bersama keluarganya. Setiap kali memiliki masalah, ia selalu mengunjungi gereja untuk bercerita kepada Tuhannya. Renata yakin bahwa Tuhan selalu memberi solusi yang baik untuk setiap masalah yang dialami oleh umatnya.

b. Nilai Sosial

Nilai sosial adalah nilai yang bisa dipetik dari interaksi-interaksi tokoh-tokoh yang ada di dalam cerpen. Misalnya, interaksi dengan tokoh lain, lingkungan, dan masyarakat sekitar.

c. Nilai Moral

Nilai moral adalah nilai-nilai yang terkandung di dalam cerpen yang berkaitan dengan akhlak atau etika yang berlaku di dalam masyarakat. Di dalam suatu cerpen, nilai moral bisa menjadi suatu nilai yang baik maupun nilai yang buruk. Contohnya, 

d. Nilai Budaya

Unsur ekstrinsik cerpen yang terakhir adalah nilai budaya. Nilai budaya adalah nilai-nilai yang berkenaan dengan nilai-nilai kebiasaan, tradisi, dan adat istiadat yang berlaku di masyarakat yang diceritakan di dalam cerpen.

 

AYO BERLATIH !

Di buku paket halaman 79 ada salah satu cerpen judulnya “ Anak Rajin dan Pohon Pengetahuan” dari teks tersebut kalian analisis unsur intrinsik dan ekstrinsiknya.

__Selamat Belajar__


Kerjakan dan Salinlah Materi Tugas Pembelajaran pada lembar kerja / buku rangkuman Bahasa Indonesia masing-masing

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kelas 8 - Bab 1 - Mengenal Topik dan Gagasan Utama Teks LHO - Pertemuan 2

  Assalamualaikum Wr. Wb. Semangat Pagi Siswa-siswi Sekalian....  Saatnya kita masuki pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 8 hari ini Kamis 1...